Wednesday, December 12, 2012
Sunday, November 11, 2012
TUGAS DATABASE 6 ACHMAD BACHRIS
1. Perintah-Perintah Data Control Language
GRANT
A. SELECT
B. CREATE
C. DELETE
D.UPDATE
E. ALL PRIVILEGES/ALL
F. SHOW
REVOKE
GRANT
A. SELECT
B. CREATE
C. DELETE
D.UPDATE
E. ALL PRIVILEGES/ALL
F. SHOW
REVOKE
Wednesday, October 17, 2012
Thursday, October 11, 2012
Thursday, October 4, 2012
TUGAS 3 - DATABASE - ACHMAD BACHRIS
1. Apa tujuan perancangan basis data?
Tujuan Perancangan Database:
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi.
Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti oleh pengguna.
Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem database.
2. Apa yang dimaksud dengan macro lifecycle dan micro lifecycle, sebutkan perbedaannya?
SUMBER:
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tujuan%20perancangan%20database&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fmaisya.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F30282%2Fperancangan%2Bdatabase.doc&ei=5HBtUIKvEciIrAeP7IHwDw&usg=AFQjCNFn-mVec39-IiMFl7qlj1gVJ02vpQ
http://justruilmu.blogspot.com/2012/03/macro-lifecycle-dan-micro-lifecycle.html
Tujuan Perancangan Database:
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi.
Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti oleh pengguna.
Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem database.
2. Apa yang dimaksud dengan macro lifecycle dan micro lifecycle, sebutkan perbedaannya?
Dalam Basis Data dikenal beberapa siklus atau alur yang biasa digunakan. Yakni Siklus kehidupan sistem informasi yang sering disebut juga sebagai macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle. Salah satu contohnya adalah proses perancangan basis data merupakan bagian dari siklus hidup sistem informasi. Perbedaan antara macro life cycle dengan micro life cycle terletak pada tahapannya. Dan berikut dibawah ini adalah perbedaan antara keduanya.
Siklus Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )
Tahapan–tahapan yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
1. Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
2. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
3. Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan sistem aplikasi
4. Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada
5. Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan oleh pengguna.
6. Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan sistem
Tahapan siklus pada microlife cycle
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle dan termasuk fase-fasenya sbb :
1. Database planning
Pada aktifitas ini akan disusun bagaimana langkah-langkah siklus hidup dapat
direalisasikan secara lebih efisien dan efektif.
2. System definition
Definisi ruang lingkup database (misal : para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb.)
3. Design
Pada bagian dari fase ini, perancangan sistem database secara konseptual, logikal
dan fisik dilaksanakan
4. Implementation
Pemrosesan dari penulisan definisi database secara konseptual, eksternal, dan
internal, pembuatan file-file database yang kosong, dan implementasiaplikasi
software.
5. Loading atau Data Conversion
Database ditempatkan baik secara memanggil data secara langsung ataupun
merubah file-file yang ada ke dalam format sistem database dan memangggilnya
kembali.
6. Application Conversion
Beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu
sistem yang baru.
7. Testing dan Validation
Sistem yang baru ditest dan diuji kebenarannya.
8. Operation
Operasi-operasi pada sistem database dan aplikasi-aplikasinya.
9. Monitoring dan Maintenance
Selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan memelihara database.
Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi.
dan pengaturan kembali database mungkin diperlukan dari waktu ke waktu.
3. Langkah apa saja yang dilakukan pada tahap pengumpulan dan analis data?
Tahap 1 : Pengumpulan data dan analisis
Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga proses ini disebut pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah lama juga aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan di analisa.
Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga proses ini disebut pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah lama juga aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan di analisa.
Kegiatan pengumpulan data dan analisis :
Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.
Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap bagian dipilih untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.
Peninjauan dokumentasi yang ada.
Dokumen yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan dianalisa, sedangkan dokumen lainnya seprti kebijakan manual, form, laporan–laporan dan bagan-bagan organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk mengetahui apakah dokumen tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan proses spesifikasi
Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan pemrosesan.
Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi yang direncanakan akan di gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis dari transaksi dan frekuensi transaksinya seperti halnya alur informasi dengan sistem. Input dan output data untuk transaksi tersebut harus diperinci.
Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan angket yang telah dibuat sebelumnya.
Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan berisikan prioritas para pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai aplikasi. Ketua kelompok mungkin akan ditanya untuk membantu para pengguna dalam memberikan informasi yang penting dan menentukan prioritas.
Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.
Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap bagian dipilih untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.
Peninjauan dokumentasi yang ada.
Dokumen yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan dianalisa, sedangkan dokumen lainnya seprti kebijakan manual, form, laporan–laporan dan bagan-bagan organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk mengetahui apakah dokumen tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan proses spesifikasi
Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan pemrosesan.
Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi yang direncanakan akan di gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis dari transaksi dan frekuensi transaksinya seperti halnya alur informasi dengan sistem. Input dan output data untuk transaksi tersebut harus diperinci.
Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan angket yang telah dibuat sebelumnya.
Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan berisikan prioritas para pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai aplikasi. Ketua kelompok mungkin akan ditanya untuk membantu para pengguna dalam memberikan informasi yang penting dan menentukan prioritas.
Teknik yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan secara formal :
OOA ( Object Oriented Analysis )
DFD ( Data Flow Diagram )
HIPO ( Hierarchical Input Process Output )
SADT ( Structured Analysis & Design )
OOA ( Object Oriented Analysis )
DFD ( Data Flow Diagram )
HIPO ( Hierarchical Input Process Output )
SADT ( Structured Analysis & Design )
Tahap 2 : Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang diketahui .
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang diketahui .
Ada dua kegiatan di dalam perancangan database secara konseptual :
Perancangan skema konseptual :
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan– kebutuhan pemakai terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana
tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman dalam struktur database, pengertian semantik, keterhubungan dan batasan-batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan menggunakan model data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen database
Perancangan skema konseptual :
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan– kebutuhan pemakai terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana
tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman dalam struktur database, pengertian semantik, keterhubungan dan batasan-batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan menggunakan model data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen database
Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :
Terpusat
Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.
Integrasi view–view yang ada
Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian view – view tersebut disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.
Terpusat
Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.
Integrasi view–view yang ada
Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian view – view tersebut disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.
Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :
Top down
Bottom Up
Inside Out
Mixed
Top down
Bottom Up
Inside Out
Mixed
Transaksi
Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database sewaktu diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input, output dan fungsional . Transaksi ini antara lain : retrieval, update dan delete, select dll.
Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database sewaktu diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input, output dan fungsional . Transaksi ini antara lain : retrieval, update dan delete, select dll.
4. Apa yang dimaksud dengan transaction throughput?
Transaction throughput , adalah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
SUMBER:
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tujuan%20perancangan%20database&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fmaisya.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F30282%2Fperancangan%2Bdatabase.doc&ei=5HBtUIKvEciIrAeP7IHwDw&usg=AFQjCNFn-mVec39-IiMFl7qlj1gVJ02vpQ
http://justruilmu.blogspot.com/2012/03/macro-lifecycle-dan-micro-lifecycle.html
Thursday, September 27, 2012
TUGAS 2 - DATABASE - ACHMAD BACHRIS
1. Terdapat dua bentuk arsitektur sistem basis data, yaitu sistem terpusat dan sistem Client-Server.
Sistem basis data terpusat adalah sistem basis data yang dijalankan pada sistem komputer tunggal dan tidak berinteraksi dengan sistem pada komputer lain. Pengguna terkoneksi ke komputer pusat melalui terminal.
Sistem basis data Client-Server adalah sistem basis data yang memisahkan program pengguna dengan program basis data di sistem yang berbeda. Pengguna terkoneksi ke pusat data yang disebut server sistem melalui suatu program pengguna (user interface) yang terdapat pada personal computer. Sistem tempat program pengguna berada disebut client system.
2. Penggunaan Model Data. Model data digunakan pada saat mendisain sistem basis data agar diperoleh basis data stabil dengan normalisasi penuh. Tujuannya agar data terhindar dari kesalahan-kesalahan seperti tidak kosisten, tidak akurat, dll. Basis data yang stabil Data yang stabil adalah tujuan dari perancangan basis data. Perusahaan setiap saat berkembang dan berubah secara cepat dan kontinu, hal tersebut mengakibatkan permintaan akan data dan informasi juga mengalami perubahan dan perkembangan. Dengan menggunakan teknologi basis data maka setiap program yang dibuat akan bebas dari perubahan dari struktur data (data independensi), yang artinya apabila struktur data yang ada berubah maka program akan tetap berjalan karena sudah diisolasi dari perubahan. Independensi data dapat diperoleh dengan sistem manajemen basis data. Dengan sistem manajemen basis data maka aplikasi yang dibangun menggunakan data yang sama namun memberikan hasil tampilan yang beda, disesuaikan dengan keinginan dari setiap user aplikasi tersebut. Peranan Model Data Pertama rekayasa sistem informasi dapat menghasilkan suatu sistem pemrosesan data yang modern. Data dikelola, disimpan dan ditempatkan pada pusat pemrosesan data dengan menggunakan berbagai tipe aplikasi sistem data. Data dibangun dan dimodifikasi sebelum masuk dalam penyimpanan dan untuk selanjutnya data akan di update secara berkala Data selanjutnya akan digunaka untuk menhasilkan dokumen seperti invoice, tanda terima, tiket atau printing. Manajer tingkat atas bahkan akan mencari informasi untuk digunakan membuat ringkasanatau analisa.
3. Model data logika berbasis objek (object-based logical model) digunakan untukmendeskripsikan data pada tingkat konseptual. Pendeskripsian data pada model ini dibuat berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan penstrukturan secara fleksibel, dan memungkinkan untuk menspesifikasikankendala-kendala datanya secara eksplisit. Model data entity-relationship (model E-R) adalah model data yang pembuatannyadidasarkan pada anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut entity dan relasi diantaranya. Entity adalah sebuah objek yang bisadibedakan dari objek lainnya berdasarkan sekumpulan atribut yang spesifik.
4. Model data relasi merepresentasikan data dan hubungan diantaranya dalam bentukkumpulan tabel, dimana setiap tabel tersusun dari sejumlah kolom yangmempunyai nama yang unik. Model data relasi dapat dimengerti, diingat dan divisualkan secara lebih mudahdibandingkan dengan model data yang lainnya. Data pada model data jaringan direpresentasikan dengan kumpulan record,sedangkan relasi diantara datanya direpresentasikan dengan links , yang bisadigambarkan sebagai pointer. Dalam database record dan links tersebut diorganisasisebagai kumpulan graph yang bisa berubah-ubah (arbitrary graph). Model data hirarki mempunyai kesamaan dengan model jaringan dalam halrepresentasi data dan hubungan diantaranya, yaitu dengan record-record dan links .Berbeda dengan model data jaringan, record-record dan links tersebut dalamdatabase diorganisasi sebagai kumpulan pohon (tree).
5.
SUMBER:
Wednesday, September 12, 2012
TUGAS 1 - DATABASE - ACHMAD BACHRIS
1. Apa perbedaan Metadata dengan Database Real?
Metadata adalah data yang berfungsi untuk memberikan informasi tambahan tentang data lainnya. Misalnya, informasi tentang judul, subjek, penulis, jenis huruf, perangkat tambahan, dan ukuran file data dari dokumen yang merupakan metadata tentang dokumen itu. Hal ini juga dapat menggambarkan kondisi di mana data yang disimpan dalam database diperoleh, akurasi, tanggal, waktu, metode penyusunan dan pengolahan, dll. Metadata menggambarkan data lain. Metadata memberikan informasi tentang isi dari sebuah item tertentu. Contohnya, sebuah foto berisi metadata yang menggambarkan seberapa besar ukuran foto itu, kedalaman warnanya, resolusi gambarnya, kapan foto itu diambil, dan data lainnya. Metadata sebuah dokumen berisi informasi tentang seberapa panjang dokumen itu, siapa penulisnya, kapan dokumen itu ditulis, dan ringkasan pendek dokumen itu. Halaman web sering berisi metadata dalam bentuk meta tag. Deskripsi dan kata kunci meta tag sering digunakan untuk menggambarkan isi dari halaman web. Kebanyakan mesin pencari menggunakan data ini ketika menambahkan halaman ke indeks pencarian mereka. Sedangkan Database Real-Time adalah sistem pengolahan yang dirancang untuk menangani beban kerja yang terus berubah (Buchmann). Hal ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus-menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah sangat cepat dan dinamis. Grafik dari pasar yang berbeda terlihat sangat tidak stabil dan belum memiliki database untuk melacak nilai-nilai saat ini untuk semua pasar dari New York Stock Exchange (Kanitkar). Real-Time processing berarti bahwa transaksi bagi-hasil diproses cukup cepat untuk kembali dan bertindak segera (Capron). Real-time database berguna untuk akuntansi, hukum, perbankan, catatan medis, multimedia, kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data ilmiah (Snodgrass). Seperti komputer meningkatkan daya dan dapat menyimpan lebih banyak data, mereka mengintegrasikan diri ke dalam masyarakat kita dan bekerja di banyak aplikasi.
2. Jelaskan dan terangkan apa yang dimaksud dengan Query dan Operation Independent!
Query memungkinkan Anda untuk memutuskan bidang atau ekspresi apa yang akan ditampilkan dan informasi apa yang harus dicari. Query biasanya didasarkan pada tabel tetapi juga dapat didasarkan pada Query yang ada. Query memungkinkan Anda mencari informasi dari yang sangat dasar sampai dengan spesifikasi yang jauh lebih rumit. Mereka juga memungkinkan Anda untuk membuat daftar informasi dalam urutan tertentu, seperti daftar semua catatan yang dihasilkan dalam rangka nama asli misalnya. Queries dapat memilih arsip yang sesuai dengan kriteria tertentu. Jika Anda memiliki daftar orang-orang dan memiliki bidang gender Anda bisa menggunakan query untuk memilih hanya laki-laki atau perempuan dalam database. Bidang gender akan memiliki kriteria yang ditetapkan sebagai "laki-laki" yang berarti bahwa ketika query dijalankan catatan hanya dengan "pria" dalam bidang gender akan dicatatkan. Untuk setiap record yang memenuhi kriteria yang Anda dapat memilih untuk daftar bidang lain yang mungkin dalam tabel seperti nama pertama, nama, nomor telepon, tanggal lahir atau apa pun yang mungkin Anda miliki dalam database. Query dapat melakukan lebih dari hanya daftar keluar catatan. Hal ini juga memungkinkan untuk daftar keluar total, rata-rata dari data dan melakukan perhitungan lainnya. Query juga dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas lain, seperti menghapus catatan, memperbarui catatan, menambahkan catatan baru, membuat tabel baru dan membuat laporan ditabulasikan. Independensi data adalah jenis transparansi data yang penting untuk DBMS terpusat. Ini mengacu pada kekebalan aplikasi pengguna untuk membuat perubahan dalam definisi dan organisasi data. Physical data independence dapat menyembunyikan detail dari struktur penyimpanan dari aplikasi pengguna. Aplikasi tidak boleh terlibat dengan masalah ini, karena tidak ada perbedaan dalam operasi yang dilakukan terhadap data. Data Independence dan Operation Independent bersama-sama memberikan fitur data abstraksi.
3. Terangkan dengan singkat dan jelas rule deduksi!
Sistem database deduktif memiliki kemampuan mendefinisikan rule deduksi untuk menginfer informasi baru. Misal menentukan siswa dalam masa percobaan. Ini dideklarasikan sebagai rule. Pada DBMS tradisional, kode program prosedural seperti ini secara eksplisit perlu ditulis. Tetapi jika rule diubah, yang tepat diubah adalah rule deduksi yang dideklarasikan daripada mengkoding prosedur programnya. Sistem database aktif menyediakan rule yang aktif yang dapat secara otomatis menginisialisasi aksi.
Subscribe to:
Posts (Atom)