1. Terdapat dua bentuk arsitektur sistem basis data, yaitu sistem terpusat dan sistem Client-Server.
Sistem basis data terpusat adalah sistem basis data yang dijalankan pada sistem komputer tunggal dan tidak berinteraksi dengan sistem pada komputer lain. Pengguna terkoneksi ke komputer pusat melalui terminal.
Sistem basis data Client-Server adalah sistem basis data yang memisahkan program pengguna dengan program basis data di sistem yang berbeda. Pengguna terkoneksi ke pusat data yang disebut server sistem melalui suatu program pengguna (user interface) yang terdapat pada personal computer. Sistem tempat program pengguna berada disebut client system.
2. Penggunaan Model Data. Model data digunakan pada saat mendisain sistem basis data agar diperoleh basis data stabil dengan normalisasi penuh. Tujuannya agar data terhindar dari kesalahan-kesalahan seperti tidak kosisten, tidak akurat, dll. Basis data yang stabil Data yang stabil adalah tujuan dari perancangan basis data. Perusahaan setiap saat berkembang dan berubah secara cepat dan kontinu, hal tersebut mengakibatkan permintaan akan data dan informasi juga mengalami perubahan dan perkembangan. Dengan menggunakan teknologi basis data maka setiap program yang dibuat akan bebas dari perubahan dari struktur data (data independensi), yang artinya apabila struktur data yang ada berubah maka program akan tetap berjalan karena sudah diisolasi dari perubahan. Independensi data dapat diperoleh dengan sistem manajemen basis data. Dengan sistem manajemen basis data maka aplikasi yang dibangun menggunakan data yang sama namun memberikan hasil tampilan yang beda, disesuaikan dengan keinginan dari setiap user aplikasi tersebut. Peranan Model Data Pertama rekayasa sistem informasi dapat menghasilkan suatu sistem pemrosesan data yang modern. Data dikelola, disimpan dan ditempatkan pada pusat pemrosesan data dengan menggunakan berbagai tipe aplikasi sistem data. Data dibangun dan dimodifikasi sebelum masuk dalam penyimpanan dan untuk selanjutnya data akan di update secara berkala Data selanjutnya akan digunaka untuk menhasilkan dokumen seperti invoice, tanda terima, tiket atau printing. Manajer tingkat atas bahkan akan mencari informasi untuk digunakan membuat ringkasanatau analisa.
3. Model data logika berbasis objek (object-based logical model) digunakan untukmendeskripsikan data pada tingkat konseptual. Pendeskripsian data pada model ini dibuat berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan penstrukturan secara fleksibel, dan memungkinkan untuk menspesifikasikankendala-kendala datanya secara eksplisit. Model data entity-relationship (model E-R) adalah model data yang pembuatannyadidasarkan pada anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut entity dan relasi diantaranya. Entity adalah sebuah objek yang bisadibedakan dari objek lainnya berdasarkan sekumpulan atribut yang spesifik.
4. Model data relasi merepresentasikan data dan hubungan diantaranya dalam bentukkumpulan tabel, dimana setiap tabel tersusun dari sejumlah kolom yangmempunyai nama yang unik. Model data relasi dapat dimengerti, diingat dan divisualkan secara lebih mudahdibandingkan dengan model data yang lainnya. Data pada model data jaringan direpresentasikan dengan kumpulan record,sedangkan relasi diantara datanya direpresentasikan dengan links , yang bisadigambarkan sebagai pointer. Dalam database record dan links tersebut diorganisasisebagai kumpulan graph yang bisa berubah-ubah (arbitrary graph). Model data hirarki mempunyai kesamaan dengan model jaringan dalam halrepresentasi data dan hubungan diantaranya, yaitu dengan record-record dan links .Berbeda dengan model data jaringan, record-record dan links tersebut dalamdatabase diorganisasi sebagai kumpulan pohon (tree).
5.
SUMBER: